Indra J.P Sekarang Politisi

Indra J Piliang Merapat Ke Golkar

JAKARTA–Media Indonesia

: Pengamat politik Indra Jaya Piliang beralih profesi. Tidak lagi menjadi pengamat, tapi langsung terjun ke dunia politik dengan menjadi calon legislatif dari Partai Golkar.

“Saya merasa inilah saat yang tepat untuk menjadi politikus. Saya tidak berubah dan tidak berharap untuk berubah. Yang saya lakukan hanyalah perpindahan tempat, dari analis, pengamat, atau peneliti, menjadi praktisi, pelaku, atau politisi,” kata Indra di Jakarta, Rabu (6/8) Indra sudah menjadi pengamat politik selama delapan tahun. Tapi, dia mendeklarasikan diri menjadi politikus Partai Golkar dan memilih menjadi calon legislatif dari daerah pemilihan Sumatra Barat II yang meliputi Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten AGam, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Pasaman Barat.

“Karena dilahirkan di Pariaman, dibesarkan di Kepulauan Mentawai, Tanah Datar, Padang Pariaman, Pariaman, dan Sawah Lunto Sijunjung, saya merasa akan sangat durhaka apabila tidak memerhatikan kepentingan masyarakat di sana,” papar Indra.

Dia menjelaskan alasannya bergabung dengan Partai Golkar. Baginya, Partai Golkar termasuk yang paling akomodatif atas ide-ide yang dia uangkapkan. Tanpa Partai Golkar, ide-ide otonomi daerah akan mengalami kemacetan dan kemandegan. Apalagi, liberalisasi di bidang politik diusung penuh oleh Partai Golkar.

“Pemekaran wilayah juga bagian dari cara Partai Golkar untuk mendekatkan pemerintahan kepada publik, sekalipun daerah-daerah pemekaran kini banyak dipimpin oleh PDIP,” ujar Indra.

Terkait dengan perilaku korupsi, dia menjelaskan, korupsi di Indonesia lebih merupakan persoalan mentalitas individu, daripada sebagai perilaku organisasi, agama, atau ideologi. Sehingga, selain lembaga-lembaga negara dan partai politik,masyarakat selayaknya berperan aktif untuk menolak meminta sumbangan kepada politisi.

“Kalau sebelum ini saya bekerja secara individual untuk mengejar karier akademis dan intelektual, maka sekarang membutuhkan dan melibatkan kerja orang banyak, rakyat banyak, untuk menuju Senayan,” ungkap Indra.

Apabila terpilih, dia menjanjikan untuk berkonsentrasi pada daerah pemilihan berupa perhatian yang lebih atas masalah-masalah utama di bidang kemasyarakatan dan pemerintahan. Bahkan, dia akan mendorong lahirnya UU tentang Otonomi Khusus Provinsi Minangkabau yang berbasikan konsep Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah.

“Selain itu, saya menyediakan diri membentuk semacam Think Tank internal Partai Golkar. Partai politik modern selayaknya memiliki institusi-institusi pengkaderan dan pengetahuan yang baik. Kalau perlu mengembangkan semacam kampus-kampus kecil guna memajukan pemikiran dan ideologi politiknya,” ujar Indra.

Dia menilai, anggapan bahwa partai politik sebagai benalu bagi kehidupan dan penghambat bagi pencapaian keadilan adalah sisa dari masa lalu. (Far/OL-03)

Sudut

sudut

aku masih di sudut yang terpencil itu

kau tahu di sudut itu suatu ketika
dimana aku berpindah-pindah
mencari ujud ku yang hilang

aku masih di sudut yang terpencil itu
berharap ada permulaan baru
untuk menantang hari esok

dari seloka mata yang buram
aku dapat melihat diriku
kau cibir dengan tatapan yang ragu
padahal kau tahu dari sudut itu
semua ini telah berlaku
atau kau tidak mau tahu ???
di sudut itu kau dibelai dengan ketulusan tak berpunya

aku ingin kembali ke sudut itu lagi
dimana aku bisa mengenali lagi
rupa lamaku….
karena hari-hari ini kau telah mengajakku
pergi jauh melupakan ranahku
sedang aku aku tidak ingin
meninggalkan ia
ketulusan kecil yang bernilai
melebihi kemewahan apapun
di dalam genggamanmu

biarkan sudut itu tetap merona gelap
bagimu
karena cahayanya hanya untuk
orang yang mengingat
bangi, 31 Oktober 2007